Nirmana – Bisa dibilang, nirmana adalah mata kuliah yang sangat fenomenal di kalangan mahasiswa seni, khususnya DKV. Bagaimana bisa? Konon, nirmana adalah salah satu mata pelajaran yang ditakuti banyak siswa. Ditambah lagi, banyak cerita sedih dari para senior tentang slot olympus tugas kuliah ini. Ih~ kenapa terlihat begitu horor ya?
Tapi apa lagi yang bisa saya lakukan? Sebagai mahasiswa DKV, nirmana merupakan mata kuliah dasar yang harus ditempuh. Biasanya mata kuliah ini akan ditempatkan pada semester pertama perkuliahan. Tapi, apa itu nirmana? Seberapa penting anak DKV belajar nirmana? Nah, buat kamu para calon desainer, yuk kenali Nirmana mulai sekarang!
Apa itu Nirmana?
Nirmana adalah ilmu seni. Kehadirannya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sebuah desain. Secara kontekstual, nirmana berarti asas atau asas yang menjadi pedoman seniman dalam mendesain. Istilah ‘Nirmana’ lahir dari gabungan dua kata, yaitu ‘Nir’ yang berarti ‘tidak ada’, dan ‘Mana’ yang berarti ‘makna’. Jadi, Nirmana adalah ‘sesuatu yang tidak berarti’.
Makna ‘tanpa makna’ di sini adalah hasil akhir dari seni yang kita buat tidak dapat berupa sesuatu yang nyata – seperti simbol, angka, logo, binatang atau benda. Namun, hasil karya seni nirmana dapat dirasakan oleh orang yang melihatnya – seperti dapat diketahui apakah karya itu kasar, lembut, dinamis, memiliki kedalaman, dan sebagainya.
Mengapa Nirmana Penting untuk Dipelajari?
Nirmana adalah subjek daftar roulette online yang sangat penting. Sebab, dari sinilah fondasi desain anak terbentuk. Mungkin saat mulai belajar nirmana, kamu akan berpikir, “apa gunanya belajar membuat warna dan garis seperti ini?”. Tapi, dampaknya akan terasa saat kamu masuk dunia kerja nanti lho.
pelindung nirmana membuat Anda lebih memahami tata letak elemen visual – seperti titik, garis bidang, warna, dan sebagainya – dan fungsinya dalam menghasilkan sebuah karya. elemen perlindungan ini dapat meningkatkan kepekaan dan kepekaan Anda terhadap desain. Selain itu, Anda juga akan lebih memahami prinsip-prinsip seni rupa, mulai dari pencahayaan (gradasi warna), penggunaan bentuk, hingga penciptaan karya 3D atau tiga dimensi.
Baca Juga: Apa itu Kalimat Efektif, Inilah Pengertian Dan Contohnya
Fungsi pembelajaran nirmana antara lain melatih kreativitas, memberikan inovasi dalam menyusun elemen visual dengan menerapkan prinsip desain, dan meningkatkan cita rasa seni. Selain itu, karya seni yang Anda hasilkan juga akan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Unsur Nirmana atau Unsur
Unsur nirmana adalah bagian terkecil dari suatu objek atau komposisi. Ada titik, garis, area, warna, tekstur, curah atau volume, ruang, dan gelap atau terang.
1.Titik
Titik adalah elemen paling dasar dari nirmana. Titik menandakan posisi, tidak memiliki panjang, dan tidak menempati ruang. Melalui ide atau gagasan kreatif, titik-titik tersebut dapat melahirkan garis, bentuk, atau bidang.
2. Garis
Garis adalah kumpulan slot 777 titik-titik yang terhubung dan berbeda (berwarna) dari latar belakangnya. Garis memiliki panjang, posisi, arah, tetapi tidak memiliki lebar.
3. Lapangan
Bidang adalah bidang yang dihasilkan dan dibatasi oleh garis. Pesawat memiliki posisi, luas, arah, panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki dimensi. Pesawat bisa geometris, organik, sudut, tidak beraturan dan bulat.
4. Warna
Warna adalah kesan yang didapat mata dari cahaya yang dipantulkan oleh objek yang dipaparkannya. Suatu benda bisa berwarna biru karena sifat pigmennya memantulkan warna biru dan menyerap warna lain. Jika objeknya berwarna hitam, sifat pigmennya telah menyerap semua warna. Sebaliknya, sifat pigmen benda yang memantulkan semua warna akan menghasilkan warna putih.
5. Tekstur
Tekstur adalah nilai sentuhan dari suatu permukaan yang dapat digambarkan sebagai halus atau kasar, polos atau dekoratif, matt atau glossy, lembut atau keras. Tekstur terbagi menjadi dua, yaitu tekstur semu dan tekstur nyata.
6. Tebal/Volume
Ketebalan atau volume adalah bentuk, wujud, bentuk, bentuk, atau gambaran dari segala sesuatu yang ada di alam, termasuk karya seni atau desain yang dapat disederhanakan menjadi titik, garis, dan bidang.
7. Ruang
Ruang adalah area di atas, di belakang, atau di sekitar objek. Ruang memberikan kesan keluasan, kesatuan, kedalaman, jarak atau kedekatan suatu objek. Ruang dalam nirmana 2D bersifat maya, sedangkan dalam nirmana 3D bersifat nyata.
8. Gelap/Terang
Gelap atau terang adalah elemen terpenting dalam membuat bentuk menggunakan cahaya (highlight) dan bayangan (shading).
Tipe Nirmana
Ada dua jenis nirmana yang dipelajari oleh para santri, yaitu Dwimatra dan Trimatra. Apa bedanya? Lihat definisi dan contoh di bawah ini:
Nirmana Dua Dimensi (2D)
Nirmana dwimatra merupakan unsur bentuk dan prinsip desain yang ditujukan untuk karya yang memiliki dua dimensi. Dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah, bersifat ilusi, memiliki panjang dan lebar, serta tidak dapat dirasakan secara mendalam.
Nirmana Trimatra
Nirmana trimatra adalah elemen visual dan prinsip desain yang ditujukan pada karya yang memiliki tiga dimensi. Perbedaan antara tiga dimensi dan dua dimensi dilihat dari segi perspektif dan kedalaman. Karya tiga dimensi dapat dimasuki, dilihat dari berbagai arah, dan memiliki volume. Contoh tiga dimensi yang sering kita jumpai adalah kerajinan tangan seperti pot, desain arsitektural, dan sejenisnya.
Nirmana DKV Tingkat SMK vs Nirmana DKV Tingkat Perguruan Tinggi
Apakah nirmana yang diajarkan di tingkat SMK sama dengan nirmana yang diajarkan dalam risalah perkuliahan? Jawabannya adalah ‘hampir’. Namun dapat dikatakan bahwa nirmana yang diajarkan di tingkat SMK jauh lebih ringan dibandingkan dengan nirmana yang akan diajarkan dalam risalah perkuliahan.
Baik di SMK maupun perguruan tinggi, nirmana mengajar di tingkat awal. Biasanya nirmana yang diajarkan pada tingkat perguruan tinggi adalah nirmana lanjutan pada tingkat kejuruan. Saat Anda kuliah, setiap karya Nirmana yang Anda buat harus melalui tahap pendampingan dosen sebelum dibuat menjadi bentuk finalnya. Anda juga perlu membuat karya alternatif jika karya Anda tidak disetujui oleh dosen. Hal ini tentu menunjukkan bahwa nirmana di tingkat perguruan tinggi lebih ketat daripada di tingkat vokasi.